Penyebab utama merosotnya jumlah ikan tuna sirip biru di dunia adalah akibat meluasnya populasi penggemar makanan sushi dan sashimi,
terutama di kalangan konsumen Jepang. Masyarakat Jepang memakan sekitar 80 persen dari total tuna biru tangkapan di dunia setiap tahun.
Keuntungan ekonomis dari industri sushi juga turut menekan upaya menahan penurunan jumlah tuna sirip biru. satu ikan yg besar saja dapat dihargai dengan begitu tinggi-lebih tinggi ketimbang sebuah mobil baru- di pasar ikan Tokyo.
Tuna sirip biru termasuk ikan yg lambat berkembang dan mereka jenis ikan yg bermigrasi. Dua hal itulah yg menyebabkan mengelola populasi tuna menjadi lebih sulit. Para ilmuan mempelajari ikan besar penjelajah itu dengan menggunakan pening elektronik berteknologi tinggi, yg dipasang di sirip punggung ikan, untuk menjajaki pergerakan mereka dengan satelit.
Selain untuk memantau suhu badan tuna, pening itu juga mengumpulkan data tentang suhu dan kedalaman air. Para peneliti menggunakan informasi itu untuk memetakan migrasi dan kebiasaan makan ikan tersebut yg akan menentukan kuota penangkapan dan perlindungan wilayah perkembangbiakan tuna biru.
Ikan tuna sirip biru hidup di samudera Pasifik dan Atlantik. Mereka bisa tumbuh hingga sepanjang 12 kaki (3,7 meter) dengan bobot mencapai 1.800 pound (680 kilogram).
Semoga bermanfaat :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar